Minggu Pertama di Semester Akhir
Kuliah lagi… Kuliah lagi.
Sudah sejak tanggal 20 kemarin kegiatan perkuliahan di kampus dimulai lagi. Barangkali ada yang beranggapan “Kok liburnya lama banget, ya, sampai mau akhir Februari baru masuk”. Yah, memang, karena liburnya juga “agak telat” (dari 14 Januari). Jadi, masuk kuliah pun agak belakangan kalau dibandingkan dengan kampus-kampus lain.
Di semester yang harapannya jadi semester akhir ini, saya mengambil kuliah sebanyak 12 SKS. Cukup banyak untuk ukuran mahasiswa semester 8. Perinciannya: 6 SKS untuk Skripsi, 3 SKS untuk mengulang Statistika, dan 3 SKS terakhir untuk Administrasi Sistem Server (Adser). Jadi, dalam satu minggu saya harus masuk kelas dua kali yang mayoritas mahasiswanya adalah angkatan bawah saya (Statistika mayoritas diisi angkatan 2016, dan Adser mayoritas dari 2014).
Di sini saya ingin sedikit menulis tentang apa saja yang terjadi di minggu pertama kuliah sejak tanggal 20 kemarin. Tak sampai mendetail tentunya, hanya bagian-bagian yang saya kira pas untuk ditulis di sini.
Dimulai dari hari senin, saya dan seorang teman saya harus menemui calon dosen pembimbing skripsi untuk diskusi tentang topik yang akan diambil: Information-centric Networking. Cukup susah untuk menemui bapak dosen ini karena beliau orangnya cukup sibuk. Ruangannya pun tidak di area fakultas saya, tapi di rektorat. Di minggu sebelumnya, saya dan teman saya bahkan sampai tiga kali bolak-balik ke rektorat dari jam 11 siang sampai jam setengah 5 sore hanya untuk bertemu dengan beliau, dan, setelah bertemu pun kami hanya mengobrol sebentar sambil jalan karena beliau akan rapat lalu disuruh menemui lagi minggu depannya. Di minggu ini, kami bertemu pada jam istirahat untuk diskusi. Kesan saya, beliau orangnya ramah tapi punya disiplin yang tinggi kalau sudah masuk ke ranah ilmiah. Beberapa kali pertanyaan yang diajukan kepada saya seputar alasan topik tersebut diambil cukup membuat saya keteteran karena alasan saya masih kurang kuat. Yah, barangkali karena saya kurang baca. Diskusi kami bertiga tidak lama—sekitar 30-40 menit, dan setelah itu beliau menyuruh saya dan teman saya mempelajari topik tersebut lebih mendalam dan menemuinya lagi senin depan.
Di hari selasa, saya harus bertemu dengan dosen PA untuk meminta tanda tangan KRS. Beliau pun cukup susah ditemui dan termasuk orang sibuk. Beliau juga sudah tidak terdaftar lagi sebagai dosen di fakultas saya, tetapi di Fakultas Teknik setelah selesai menjabat ketua program studi di fakultas saya. Awalnya beliau menjanjikan datang pukul 15.30, tetapi yang terjadi adalah beliau baru datang sekitar 16.45. Heuheu. Tapi saya dan beberapa teman bisa memaklumi dan menunggu sampai beliau datang. Beliau bertanya tentang sejauh mana progres skripsi saya, lalu saya ceritakan tentang pertemuan di senin sebelumnya. Beliau pun berulang kali mempertanyakan kesiapan dan keseriusan saya dalam memilih dosen pembimbing dan memberi informasi kalau nantinya saya harus mandiri dalam mengerjakan skripsi dan harus siap telat lulus karena calon dosen pembimbing saya orangnya sibuk dan susah ditemui. Biar bagaimanapun, saya tetap dengan pendirian saya walaupun nantinya mungkin harus menunda lulus. Heuheu.
Lalu, hari rabu kemarin, saya ada kelas Statistika di gedung baru fakultas pukul 12.50. Saya masuk sekitar 20 menit lebih, dan di ruang kelas belum ada siapapun. Dan anehnya sampai 12.50 pun belum ada satu orang pun yang datang ke kelas, bahkan saya menunggu sampai 15 menit kemudian tetap belum ada satu orang pun. Karena tidak ada satu orang pun dan hanya ada saya sendirian di ruang (like a freak!), akhirnya saya keluar ke gedung sebelah untuk memeriksa jadwal dan nyatanya memang saya tidak salah baca jadwal. Barangkali kelas kosong karena dosen pengampu masih cuti, karena memang bulan kemarin beliau melahirkan. Tapi sebelumnya saya sudah tanya ke ketua prodi apakah dosen yang bersangkutan masuk meskipun baru melahirkan, dan jawabnya kemungkinan masuk. Jadi, ya, saya tetap masuk ke kelas, walaupun ujung-ujungnya tidak ada yang nongol satupun.
Di hari kamis kemarin, saya ada kelas Adser. Tapi, saya kira tak perlu saya ceritakan di sini. Bukan karena apa-apa, karena sama sekali tidak ada apa-apa yang saya ingin ceritakan.
Dan ini barangkali yang terpenting dari sekian banyak hal yang terjadi seminggu belakangan: saya merasa asing (atau, meminjam istilah dari teman-teman saya, mirip alien). Setiap kali ke kampus, hampir tidak ada yang saya kenal. Hampir semua yang saya lihat adalah muka-muka mahasiswa yang belum saya tahu siapa. Memang, sih, ada beberapa teman seangkatan yang datang ke kampus dan beberapa praktikan yang dulu pernah saya ajar, tapi tidak seberapa. Di sini benar apa yang senior-senior saya dulu katakan: “ketemu teman seangkatan di semester akhir itu berkah”. Tadinya saya pikir ungkapan itu cuma omong kosong, tapi sepertinya sekarang saya mulai bisa merasakan perasaan asing menjadi “Mahasiswa Tuwa”. Yah, saya hanya berharap “merasa asing” itu bisa menjadi motivasi untuk cepat-cepat pergi dari tempat ini.
Sampai di sini, harap jangan berpikiran bahwa nantinya setiap minggu saya akan menulis apa yang terjadi dan apa yang saya rasakan dalam satu minggu. Tidak, tulisan ini hanya usaha saya untuk menulis kesan awal di minggu pertama semester akhir ini dan rasanya tidak perlu saya teruskan sampai akhir semester nanti. Di tulisan ini pun saya memaksa diri saya untuk bisa menulis walaupun sebenarnya saya benar-benar sedang malas menulis. Jadi, maafkan kalau tidak menarik.